Jumat, 23 Maret 2012

TOMCAT serang Lamongan


LAMONGAN- Tomcat atau serangga pembasmi hama petani,kini menyerang Lamongan. Beberapa warga diketahui terinfeksi racun serangga itu. Salah satu diantaranya adalah Anika (28),ibu Rumah Tangga asal Kelurahan Sidoharjo, Lamongan. Anikah menderita gatal-gatal dan panas pada beberapa tubuhnya. Salah satunya dibagian tangan kirinya yang terlihat memerah.
“ Sudah tiga hari yang lalu tangan saya mulai terlihat bintik kecil memerah. Lama kelamaan gatal dan terasa panas. Saya biarkan .Tapi tambah hari tambah besar kayak gini .”

Melepuh : terlihat sebuah tangan warga yang terkena wabah serangga “Tomcat” ,di Lamongan
        tadi pagi (23/3).

Sebuah sumber mengatakan bahwa, wabah tomcat muncul lantaran berkurangnya keseimbangan lingkungan. Banyak lahan pertanian atau persawahan yang dijadikan perumahan. Itu mengakibatkan serangga tersebut mencari tempat lain dan menyebar kemana-mana.
Anda semua yang masih belum terkena serangan Tomcat,  Ada sebuah cara untuk  menghindari serangan tomcat yang saya peroleh dari Seputar Indonesia RCTI tadi siang, cara menghindarinya ,jika serangga tomcat menempel pada tangan atau tubuh, jangan dipukul. Tapi tiup hingga tomcat kabur, lalu cuci tangan atau kulit dengan sabun hingga bersih dan gunakan kain kering untuk membersihkan air dari tangan atau kulit yang terkena. (VET)

Mahasiswa UNAIR pun Menolak


Surabaya-Rencana kenaikan BBM yang akan terjadi awal April nanti , ternyata banyak menuai kontra dari  masyarakat. Beberapa bentuk aksi penolakan terjadi dimana-mana.  Salah satu diantaranya terjadi  aksi demonstrasi  yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya (20/03).
Terlihat beberapa Mahasiswa menyusun barisan untuk segera
berdemonstrasi penolakan BBM didepan Parkiran FISIP Unair, Surabaya

Sore itu sekitar pukul 14.45 WIB. Saya akan pulang ke Lamongan. Namun di tengah perjalanan menuju depan Kampus Unair, terlihat beberapa Mahasiswa berkumpul didepan parkiran FISIP Unair ,dengan menyusun barisan .Pada barisan depan membawa sebuah kain bertuliskan “Lawan Kenaikan BBM” dengan dipimpin seorang mahasiswa yang membawa Megaphone. Dalam hati, saya menebak, pasti mereka akan berdemo. Kebetulan saya membawa kamera. Dan saya abadikan momen itu.




Pada intinya, para Mahasiswa itu memprotes  terhadap kebijakan Pemerintah yang kurang profesional dalam mengambil keputusan. . Mereka sangat tidak menyetujui adanya kenaikan harga BBM yang dinilai terlalu tinggi. Dengan naiknya harga BBM bukan berarti akan mensejahterakan rakyat tapi pemerintah akan membuat rakyat semakin tersiksa. Nasib rakyat kecil akan semakin terpuruk dan semakin miskin. BLT yang di agung-agungkan untuk dapat menyelesaikan masalah ini, dinilai mahasiswa tidak akan membawa dampak apapun terhadap perekonomian rakyat.
Belum sampai aksi tersebut di sudahi, saya segera menuju depan Kampus untuk melakukan perjalanan pulang, karena jam sudah menunjukkan pukul 15.15 WIB. Sehingga saya tidak tahu kelanjutan aksi tersebut. (VET)

           

Rabu, 21 Maret 2012

Pelanggaran UU di Unair


Surabaya, Universitas Airlangga

                                  Surabaya-Terlihat empat bocah perempuan sedang menjajakan koran kepada salah
                                       seorang mahasiswa yang sedang lewat di Lorong Kantin Fakultas Ilmu Budaya (FIB)
                                       Universitas Airlangga Surabaya.

Surabaya-Selasa(20/3) Empat bocah perempuan yang rata-rata berusia antara  4 hingga 12 tahun yang bekerja sebagai penjaja Koran di kampus B Universitas Airlangga Surabaya (Unair). Mereka menjajakan Koran yang diambilnya dari salah seorang agen di kawasan kenjeran,yang biasanya,tiap 25 eksemplar Koran,mereka mendapatkan upah sebesar 5 ribu rupiah. Tak sebanding dengan jam kerja mereka yang dimulai dari jam 06.00 WIB hingga 16.00 WIB, yang mengakibatkan mereka tidak bisa mengenyam pendidikan sekolah.Keempatnya mengaku, mereka bekerja atas inisiatif sendiri ,karena ingin membantu orangtuanya yang hanya berprofesi sebagai tukang becak yang hasilnya tidak menentu. Sehingga,kini merekalah yang menjadi tulang punggung dari keluarganya.
“Bapakku cuma mbecak mbak.kasian,jadi aku bantu jualan Koran.kalau aku gak kerja ya gak makan mbak”,ujar salah seorang dari mereka.
Padahal,berdasarkan Undang-undang Nomor 23 tahun 2003 tentang Perlindungan Anak, bahwa yang belum genap berusia 18 tahun dilarang menjadi tulang punggung keluarga. Anak hanya diperbolehkan berada di sekolah, rumah, dan tempat bermain. Setiap orang yang mempekerjakan anak dibawah umur, diancam pidana 15 tahun dan denda paling banyak Rp300 juta. Namun ,tampaknya undang-undang ini, tidak dihiraukan oleh orang tua keempat anak tersebut.(VET)

Selasa, 20 Maret 2012

Bulan Ini Menggigit Jari



Surabaya-(20/3) Beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa tidak mampu namun berprestasi di Unair atau bidikmisi Unair selalu rutin diberikan diawal bulan tiap bulannya. Setiap mahasiswa mendapatkan enam ratus ribu rupiah,yang ditransfer ke rekening Bank Mandiri masing-masing penerima. Jumlah tersebut akan digunakan tiap penerima untuk membiayai hidupnya dalam satu bulan. Tanpa harus memikirkan biaya kuliah yang akan di tanggung hingga empat tahun pendidikan.
Namun,apa yang terjadi dibulan maret ini?
Beberapa mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi mengaku, bahwa uang bidikmisi yang harusnya diterima di awal bulan, hingga kini belum masuk kedalam rekening mereka. Dan salah seorang penerima bidikmisi 2010 yang tidak ingin disebutkan namanya  menambahkan kepada saya bahwa sampai saat ini dirinya belum bisa membayar kos dan berhutang kepada salah seorang teman dekatnya agar dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya di Surabaya.  Yang menjadi pertanyaan saat ini adalah..
Mengapa uang bidikmisi Unair yang harusnya diterima awal bulan tak kunjung turun hingga pertengahan bulan?
Saya juga belum tahu pasti apa yang terjadi sebenarnya karena belum melakukan konfirmasi langsung kepada pihak pengurus beasiswa bidikmisi Unair. Namun Lagi-lagi,menurut salah seorang penerima bidikmisi 2010 yang tidak mau disebutkan namanya menceritakan jika keterlambatan penerimaan beasiswa karena tersandung masalah penanda tanganan SPJ tiap mahasiswa yang tak kunjung penuh. Penanda tanganan SPJ dilakukan , karena ada beberapa mahasiswa yang awalnya menerima bidikmisi sudah tak kuliah lagi. Dan hal itu tanpa ada laporan kepada pihak kemahasiswaan Unair yang bersangkutan. Ada juga versi lain, bahwa SPJ diminta oleh pihak Dikti, yang ingin meminta daftar nama penerima bidikmisi Unair yang harus dikirimkan paling lambat tanggal 14 Maret lalu. Dan uang dapat diterima seminggu setelah laporan SPJ diterima oleh pihak Dikti. Entah versi mana yang benar, namun pada kenyataannya uang Bidikmisi bulan Maret ini tak kunjung turun. Dan hingga kini, hampir semua mahasiswa penerima Bidikmisi Unair sedang menantikan turunnya uang direkening mereka.(VET)


Senin, 19 Maret 2012

SBY Galau

Lamongan -(19/3) Belum selesai membahas isu besar tentang kenaikan BBM yang akan terjadi pada bulan April depan,dan curhat tentang gaji Presiden yang tak naik selama tujuh tahun,bebererapa waktu yang lalu. Pagi ini ,lagi-lagi Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono curhat tentang kegalauannya dikediamannya, Cikeas, Bogor, Jawabarat. 

Presiden Republik Indonesia ,Susilo Bambang Yudhoyono kembali curhat tentang kegalauannya karena nasib pahit yang kembali menimpahnya dan keluarga. Menurut pengakuannya,hampir setiap hari beliau mendapatkan sms ancaman kepada dirinya dan keluarga. Hal itu terjadi karena rencana beliau menaikkan  BBM yang akan segera terjadi  bulan April depan. Rencana tersebut disertai aksi pro dan kontra dari masyarakat Dan beliau sempat mengatakan ditengah curhatnya, untuk mempersilahkan para awak media untuk mengecek langsung sms kepada ibu negara , Ani Yudhoyono.

"Hari-hari saya, cek  ke ibu negara langsung smsnya itu. disamping ada yang mendoakan baik-baik,ada yang bersyukur,ada yang memnberikan semangat! tapi tidak sedikit yang memberikan caci makinya. Bahkan mengancam keselamatan saya dan keluarga. mau dijatuhkan dijalan, dan sebagainya.", ujar SBY (MetroTV).

Selain ancaman tersebut ,Presiden SBY juga mengaku Galau karena beberapa oknum sekarang tengah berusaha untuk mendesaknya agar segera mundur dari jabatan yang telah dijabatnya selama 7 tahun ini. Karena pemerintahannya yang dinilai amburadul,tidak dapat menyelesaikan persoalan didaerah-daerah ,dan tidak pernah mendengarkan aspirasi masyarakat.(VET)

Minggu, 18 Maret 2012

Genthong Dewi Andansari dan Dewi Andanwangi


Renovasi : ini adalah foto Masjid Agung Lamongan saat ini yang sedang direnovasi
Lamongan-(18/3) Genthong atau Genuk (bahasa orang lamongan) merupakan sebutan untuk sebuah tempat penyimpanan air bersih, berasal dari tanah liat yang dibentuk menyerupai guci,namun ukurannya lebih besar . Genthong ,biasanya diletakkan di dapur pada rumah-rumah untuk memasak,dan diletakkan di samping atau di depan Masjid atau Mushallah untuk berwudhu pada masyarakat tradisional.

Genthong :  salah satu dari dua genthong yang ada di Masjid Agung Lamongan
Namun,bagaimana dengan genthong yang berada di masjid agung Lamongan? Ternyata,di Masjid Agung Lamongan terdapat dua genthong yang diletakkan di kedua sisi gapura pintu masuk Masjid. Tak banyak yang tahu tentang keberadaan,apalagi fungsi dari kedua genthong tersebut. Saya saja, yang waktu SMP hingga SMA setiap bulan Ramadhan sering mengikuti kegiatan pondok Ramadhan di Masjid Agung ini,tidak pernah tahu jika di masjid Agung Lamongan terdapat dua genthong yang begitu berharga dan bersejarah untuk kota kelahiran saya. Bahkan,baru akhir-akhir ini ,saya baru mengetahui keberadaan dan asal-usul dari kedua genthong tersebut.
Menurut penjaga masjid dan beberapa orang tua asli Lamongan, yang ceritanya saya rangkai, genthong tersebut mempunyai sejarah yang berhubungan erat dengan adat dan kebudayaan bahwa orang Lamongan yang tidak boleh menikah dengan orang asli Kediri,dan pihak wanita , yang harus harus melamar pihak pria.dan beginilah kisah singkatnya ...
Pada saat itu, perang saudara mengakibatkan Majapahit menjadi sebuah kerajaan yang tak punya wibawa lagi di negeri-negeri bawahannya. Karena keadaan ini, Adipati Kediri saat itu merasa bahwa inilah saatnya bagi Kediri sebagai kerajaan yang lebih tua untuk mengambil alih kekuasaan dari Majapahit.
Oleh karena itu,Adipati Kediri berpikir untuk bisa menjalin hubungan dengan wilayah-wilayah yang ada di pesisir utara Jawa. Hingga dia mendengar kabar bahwa Bupati Lamongan saat itu, mempunyai dua orang putra kembar yang bernama Panji Laras dan Panji Liris. Karena diapun mempunyai dua orang putri kembar yang bernama Dewi Andansari dan Dewi Andanwangi, maka dia berniat menikahkan kedua putri kembarnya dengan kedua putra kembar Bupati Lamongan sekaligus sebagai langkah awal untuk melakukan koalisi, sehingga bila dia bisa melakukan koalisi dengan Lamongan maka Majapahit bisa dikepung dari dua arah yaitu Kediri di Selatan dan Lamongan di Utara.

Mengetahui niat dari Adipati Kediri tersebut, Bupati Lamongan merasa bimbang antara mau menerima ataukah menolak rencana pernikahan politis tersebut. Oleh karena itu, Bupati Lamongan mengajukan tiga syarat. Pertama, Dewi Andansari dan Dewi Andanwangi harus mau memeluk Islam. Kedua, pihak keluarga mempelai wanita lah yang harus datang melamar kepada pihak keluarga mempelai pria. Ketiga, nantinya pihak mempelai perempuan harus datang dengan membawa hadiah berupa gentong air dan alas tikar yang kedua-duanya harus terbuat dari batu.
Ternyata Adipati Kediri masih bersedia untuk memenuhinya dan menyuruh kedua putrinya untuk datang melamar ke Lamongan, sehingga mau tak mau Bupati Lamongan akhirnya bersedia untuk melaksanakan pernikahan tersebut.
Tiba pada harinya, Dewi Andansari dan Dewi Andanwangi diiringi dengan rombongan besar orang-orang Kediri datang ke Lamongan. Panji Laras dan Panji Liris di temani Ki Patih Mbah Sabilan diperintahkan oleh ayahnya untuk menjemput kedua putri Kediri tersebut di batas Kota Lamongan.
Pada saat itu Lamongan sedang mengalami bencana banjir, sehingga mau tak mau Dewi Andansari dan Dewi Andanwangi mengangkat kainnya sampai ke paha agar kainnya tidak basah. Namun, karena hal itu Panji Laras dan Panji Liris bisa melihat bahwa ternyata kaki Dewi Andansari dan Dewi Andanwangi ternyata berbulu lebat seperti bulu kuda. Sehingga Panji Laras dan Panji Liris menolak untuk menikahi Dewi Andansari dan Dewi Andanwangi serta meminta agar rencana pernikahan tersebut dibatalkan saja.
Mendengar hal tersebut sontak Dewi Andansari dan Dewi Andanwangi merasa terhina dan malu hingga mereka melakukan bunuh diri saat itu juga dihadapan Panji Laras dan Panji Liris. Melihat junjungan mereka dihina dan dipermalukan sampai bunuh diri, orang-orang Kediri  akhirnya menjadi sangat marah dan membunuh Panji Laras dan Panji Liris. Perang pun tidak dapat dihindarkan lagi. Hingga masuk dalam kadipaten Lamongan dan menggugurkan bupati Lamongan pada saat itu. Namun sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir, Bupati Lamongan sempat berpesan agar nanti anak cucunya tidak boleh menikah dengan orang Kediri ”.

Begitulah cerita singkatnya. Hingga saat ini, air dalam genthong masih ada,dan tidak pernah habis,meskipun tidak ada yang mengisinya. Dan menurut mitos , kota Lamongan yang memang terkenal sebagai kota banjir, jika banjir tersebut melewati batas hingga mulut genthong,maka Lamongan tengah terkena banjir bandhang dan akan menewaskan seluruh warga Lamongan. Untuk peletakannya ,mengapa genthong tersebut diletakkan di masjid Agung kota ? Mungkin saja pada saat itu,genthong disimpan pada tempat yang aman dan dekat dengan pendopo . Karena Lamongan merupakan salah satu kota bertatanan Macapat ( Alon-alon ditengah kota, dikelilingi oleh bangunan Rumah Sakit, Penjara, Pasar, Pendopo dan Masjid Agung). (VET)

Senin, 12 Maret 2012

Komuter sulam kereta lelet

Kereta Komuter yang saya percaya buat jadi kereta sekolah saya hari ini lelet. percuma saya bangunnya pagi-pagi jam empat subuh. cepet-cepet berangkat dari rumah gagpernah sarapan. yang berangkat biasanya jam 5.25 tadi pagi berangkat jam 5.56 . tiap trayek hampir 20 menitan. yaAllahh....

nyampek st. pasar turi jam 07.17 .belum naek bemo,setengah jam. nyampek kampus jam 7.42.sms temen, ehh katanya gag boleh masuk.udahh alamat bolos lagi dahh... ya emang bener c..wong  kuliah saya itu jam 7. dosennya bu.ida,lagi..jelas gag boleh masuk.emang keterlaluan sih... yaudahlah.. lain kali saya mau beli kereta sendiri aja, dan relnya depan rumah. bisa digulung,n disimpen. dipasang pas lagi butuh aja. enakan beli kereta biar mahal ,tapi tanpa  lampu merah,jadi bisa cepet nyampek kampus.,daripada beli mobil,udah mahal, banyak macet, ada lampu merah lagi..

Minggu, 11 Maret 2012


“Lhoh?dompetku sampean bawa kan tadi bu?”. Itulah kalimat yang saya ucapkan waktu itu . Rabu, 22 Juni 2011 pukul 09.30 WIB.
Tadi malam saya tidak mimpi apa-apa dan tidak mendapatkan firasat apapun sebelumnya. Bangun tidur pukul lima pagi,saya langsung mandi. Ibu yang biasanya pergi ke Pasar dengan berjalan kaki untuk sekalian berolah raga, tiba-tiba meminta saya untuk mengantarnya ke Pasar. Entah apa yang akan di beli. Saya yang masih mengantuk , agak sedikit tidak ikhlas menuruti permintaan ibu.  Namun, hati saya tetap tidak tega untuk menolak permintaan ibu yang tidak setiap hari memintanya. Seperti biasa, dompet besar beserta segala isi barang yang sangat berharga bagi saya ,slalu saya bawa kemanapun saya pergi. Karena barang-barang tersebut pasti saya butuhkan ,tak lupa terselip SIM (Surat Izin Mengemudi) yang baru saja saya buat bulan lalu. Dalam hati, ehh..jaga-jaga..mungkin aja nanti ada operasi di jalan.Sekalian mengajak kedua adik kembar saya yang super jail.Lumayan lah, sebagai obat ketidak ikhlasan saya tadi.
 Kami berempat pun berangkat pukul enam pagi dari rumah. Perjalanan hanya memakan waktu lima menit.Sesampai di Pasar Sidoharjo(salah satu pasar tradisional di Lamongan),saya langsung memarkir sepeda motor Beat saya . Dan segera memulai proses belanja yang pastinya sangat lama. Kenapa? karena kedua setan jail pasti menghambat jalan untuk meminta apapun yang ditemuinya. Maklumlah… dan alhasil.. tiga jam berlalu hanya dalam pasar. Huuuufft…..
Dalam kondisi yang sangat lelah itu, kami menuju parkiran . Semua barang dan bahan makanan yang kami beli tadi, ditata se-PW(Posisi Wenak) mungkin untuk sampai rumah. Karena ukuran beat yang kecil, dengan empat orang penumpang dan barang belanjaan banyak,pasti sangat tidak gampang untuk mengaturnya. Dalam keadaan galau tersebut, saya lupa menitipkan dompet saya tadi kepada ibu .  dan saya letakkan begitu saja pada kantong sepeda bawah setir (entah apa itu namanya,saya hanya menyebutnya Kantong sepeda). Beberapa meter perjalanan kami lewati dengan sangat lancar. Tiba saat menyebrang untuk memperoleh jalur kiri, sepeda motor saya agak sedikit oleng. Namun,Alhamdulillah… kami selamat.
Sesampai didepan rumah, saya mencoba membantu menurunkan kedua adik, dan semua barang belanjaan. Dan terakhir, saya ingin mengambil dompet yang seingat saya, saya letakkan di saku sepeda. Dan…HAAAAAHH???? Ternyata nihil. Saya mencoba menenangkan diri, dengan menanyakan kembali kepada ibu, dan kedua adik saya.mungkin saja ,tadi ibu dan adik saya tiba-tiba menyimpannya tanpa sepengetahuan saya. Namun tetap NOL. Dan jawaban pastinya adalah dompet saya hilang. Dalam hati, kehilangan dompet ,seperti halnya kehilangan semua barang berharga saya. Karena seperti yang saya bilang sebelumnya,dompet tersebut berisi semua barang berharga saya ,seperti beberapa uang untuk kredit sepeda, SIM, STNK,kartu ATM,flashdisk,kartu kredit sepeda dan sebagainya.
Tidak menunggu waktu lama, saya segera kembali menelusuri jalan yang kami lewati tadi,dengan sedikit berkomat-kamit berdoa dan bernadzar “kalau dompet itu ketemu,semua uang tunai yang ada, akan saya bagikan sebagai syukuran ya Allah”. Namun tetap saja hasilnya nihil. Ya Allah…kemana lagi saya harus mencari. Dalam keadaan galau, saya memperoleh sebuah ide cemerlang dari beberapa orang dijalan yang menyarankan untuk segera melaporkan ke kantor polisi terdekat. Dengan berbekal ide cemerlang itu, saya segera mengurus Surat laporan kehilangan di Polres Lamongan hingga pukul dua siang,dan segera pulang kerumah. Sedikit lega dalam hati. Karena paling tidak,saya sudah membuat surat kehilangan di kantor polisi, meskipun belum pasti jawabannya.
Sesampai di rumah ,terlihat beberapa tetangga (karena tinggal di lingkungan kampung) seperti menunggu jawaban dari saya. Setelah memberikan jawaban, saya segera tidur siang untuk sedikit melupakan masalah tersebut. Hingga pukul lima sore,saya bangun dari tidur yang tidak begitu nyaman. Saya mencoba keluar rumah untuk menyampaikan nadzar saya kepada semua orang yang ada didepan rumah . Dan tak lama kemudian, tiba-tiba datang seorang bapak tua sedang mencari alamat saya. Saya yang merasa dicari, segera menghampiri bapak itu. Seperti dugaan saya, lelaki tua itu memberikan sebuah dompet yang saya kenal sebagai dompet saya. Dengan gemetar, saya segera menerima dompet tersebut dan menarik tangan bapak itu menuju rumah saya. Dan berkerumun lah tetangga-tetangga saya sambil menanyai bapak tua itu. Singkatnya, bapak itu bercerita, kalau dompet saya tadi ditemukan oleh seorang pemulung (langganan warungnya) di tengah jalan tak jauh dari pasar. Semua uang dan flasdisk diambil pemulung itu. Dan tak berani untuk mengembalikannya pada saya. Ahh..biarkan.itu semua tak sebanding dengan nilai surat-surat berharga lainnya yang masih terselamatkan.
Bapak tua itu tak lama . hanya sekitar sepuluh menit duduk dikursi samping pintu rumah saya sambil menceritakan kronologisnya. Dan berpamitan pulang, ketika ibu menyodorkan sebuah amplop ucapan terimakasih . bapak itu tidak mau diberi uang, dan terakhir ,sebelum pulang hanya berkata “kasihan mbak vety,kalau dompetnya nggak saya kembalikan. Dompet itu banyak suratnya”. Ya Allah..ALHAMDULILLAH……..(VET)